SELAMAT DATANG DI DREADLOCKS™ DAN TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI DREADLOCKS™.

Kamis, 28 Maret 2013

REGGAE DAN GANJA

Siapa yang tak kenal Bob Marley, Dia merupakan  musisi asal Kingston Jamaica ini di anggap seperti nabi oleh sebagian pecinta musik reggae.  Bob Marley adalah musisi yang mempopulerkan genre reggae dalam jagat industri musik dunia. Lirik lagu yang di ciptakan oleh Bob Marley, memberikan inspirasi bagi banyak orang untuk berjuang dan bicara tentang perdamaian. Seperti penggalan lirik lagu Redemption Song diatas.
Bob MarleyReggae merupakan suatu genre musik yang berkembang di Jamaika. Reggae sendiri seperti merupakan campuran dari aliran ska danrocksteady. Musik reggae merupakan kombinasi dari iringan musik tradisional Afrika, Amerika dan Blues serta lagu rakyat Jamaika.
Reggae diketahui orang banyak sebagai musik rakyat Jamaika. Namun sebenarnya reggae ini awalnya berasal dari New Orleans, kota R&B (Rhythm and Blues). Musik ska, yang mempunyai pengaruh kuat pada reggae, juga berasal dari New Orleans yang diperdengar  dari siaran radio Amerika lewat radio transistor mereka.
Iringan gitar pas -pasan dan putus-putus merupakan interprestasi para musisi akan R&B yang populer di tahun 60an. Kemudian semasa musim panas, merekapun merasa lelah dan panas apabila memainkan musik ska beserta tariannya. Akhirnya para musisi ini bereksperimen dengan memperlambat lagu, dan akhirnya lahirlah reggae.
Raggae tak harus Rasta dan hisap ganja
Bagi sebagian orang musik reggae di identikan dengan ganja dan rasta. Bahwa sebenarnya rasta dan reggae tidak memiliki ikatan apapun. Reggae adalah genre musik sedang rasta atau rastafar’i adalah faham yang berkembang di Afrika dan di jadikan sebagai gerakan politik untuk membebaskan diri dari system perbudakan di tahun 30 an.  Memang benar mayoritas penganut faham Rastafarianisme ini berambut gimbal dan menggunakan ganja sebagai media bermeditasi untuk mendekatkan diri pada Tuhan yang di yakininya ( King Haile Selassie ). Tetapi tidak berarti bahwa semua yang berambut gimbal adalah pengikut faham Rastafarian dan menghisap ganja, contohnya adalah musisi Tonny Q. Salah satu dedengkot reggae di Indonesia ini mengaku bukan seorang Rastafarian dan tidak menghisap ganja. Stigma seperti inilah yang membuat sebagian orang berpandangan negative kepada para pecinta musik reggae.
Perjalanan Reggae di Indonesia
Di Indonesia, reggae mempunyai penggemar tersendiri. Reggae sempat timbul tenggelam di dunia musik Indonesia, namun penggemar reggae tidak pernah hilang. Reggae kembali hidup ketika Steven & Coconut Treez mengeluarkan single Welcome To My paradise di tahun 2007. Lagu-lagu reggae yang awalnya jarang diputar di radio, berkat grup reggae yang satu ini, kembali berkumandang di radio-radio setempat. Para musisi reggae juga berlomba-lomba memberikan corak-corak reggae yang menarik dalam musiknya.
Reggae bukanlah barang baru di Indonesia. Genre ini tetap eksis walaupun memang tidak booming. Banyak grup-grup reggae yang masih hilir mudik di belantika musik Indonesia, seperti TONI Q RASTAFARA, Black & Company, Soul Jah, Soya, Jamaican Soul, The Babylonians dan masih banyak lagi. Reggae terbukti mempunyai kesan tersendiri baik untuk musisi dan penggemarnya.
Musik reggae di kenal masyarakat Indonesia dari tahun 1980, dengan munculnya band Reggae Abreso dalam acara Reggae Night di Taman Impian Jaya Ancol.
Pada tahun 1986 band yang seluruhnya personil pemuda asal Papua ini pernah performing di Christmas Island selama tiga bulan yang diprakarsai oleh Yorries Raweyai. Pada tahun 1984 Abreso pernah rekaman lagu-lagu Reggae.
Selain itu, masih di era tahun 1980-an ada lagu “Dansa Reggae” yang dinyanyikan oleh Nola Tilaar iringan musik oleh Willie Teuguh.
Lagu ciptaan Melky Goeslaw itu adalah salah satu lagu Reggae yang mengajak masyarakat dari berbagai latar belakang kultural bisa ramai-ramai menikmati reggae. Dengar liriknya: “Orang Jawa bilang, ’monggo dansa reggae’!”
Musik reggae merupakan musik yang berdasarkan kehidupan sehari-hari. Lagu-lagu reggae biasanya memberikan kekuatan tersendiri dalam musik serta liriknya. Musik reggae juga memberikan pesan cinta dan kedamaian, sehingga ketika mendengarkan lagu-lagunya, serasa dapat mengendurkan otot ketengangan serta memberikan relaksasi tersendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar