SELAMAT DATANG DI DREADLOCKS™ DAN TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI DREADLOCKS™.

Sabtu, 16 Maret 2013

LAHIRNYA VESPA

SEJARAH LAHIRNYA VESPA

Vespa… 

Siapa yang tidak tahu apa itu vespa? Kalau kamu gak tahu berarti kamu itu masuk dalam golongan orang yang“kamseupay”. Hehe. Apa yang kamu ketahui tentang vespa kawan? Apakah Unik? Klasik,? Asik? Berisik? Gembel? Knalpot berasap? Sering mogok? 2tak? Kendaraan yang lucu dan imut??? Apa saja katamu lah kawan,, he..

Tapi tahukah kamu tentang sejarah lahirnya vespa dimuka bumi ini?

Berikut saya beritakan sejarah terjadinya vespa, berdasarkan data yang berhasil saya himpun di lapangan. He… 


Langsung saja kita ke TKP!
Rinaldo Piaggio (1864-1938) adalah tokoh penting dibalik kebesaran nama Vespa. Dialah pendiri pabrik piaggio di tahun 1881.Sebelum berkutat dalam produksi roda dua. Dia lebih dahulu  berhasil merancang kapal dan kereta api , bahkan putra Rinaldo yang bernama Enrico Piaggio (1905-1965) berhasil mengelola pabrik pesawat milik keluarga. Sepeninggal Rinaldo pada tahun 1938, Enrico dan Armando Piaggio, bersaudara melanjutkan usaha Ayahnya lalu membagi penggelolaan empat pabrik Piaggio.

Masa kejayaan Industri Piaggio sampai terpuruk saat meletusnya perang dunia II. Pabrik pesawat dikota Pontedere dan pisa Italia. Dinilai oleh tentara sekutu pada saat itu sebagai tempat yang banyak memberikan kontribusi pada angkatan udara Italia. Sehingga pabrik vespa pun dijadikan target operasi militer sekutu. Tepatnya pada tanggal 31 agustus 1943, kedua pabrik tersebut rata dengan tanah karena di luluhlantakan oleh pesawat pembom sekutu.

Namun Enrico Piaggio tidak putus asa, semangat membangun belum juga pudar. Untuk keluar dari bencana ini Cuma ada dua pilihan tersisa. Menutup pabrik atau mengalihkan produksi , dari pesawat ke produk massal. Maklum saja, kala itu perekenomian Italia mengalami keterpurukan dan daya beli masyarakat  sangat rendah. Dari sinilah bisa kita mencontoh gaya kepemimpinan Enrico.

Keinginan Enrico melanjutkan produksi yang telah menjadi puing-puing tersebut bukan didasari ambisi pribadi atau keluarga. Tapi lebih mendorong semangat kebangkitan kembali Italia pasca perang dunia II. Jelas untuk membangun dibutuhkan alat transportasi yang murah, dan gampang digunakan untuk membantu pekerjaan bergerak cepat. Maka dirancanglah kendaraan Scooter, sarana transportasi roda dua yang memenuhi tuntunan pertumbuhan pasar domestik di zaman recovery industrialisasi Italia pada masa itu.

Meski demikian Enrico tidak melupakan desain bentuk yang sama sekali baru untuk menarik minat masyarakat pekerja. Demi alasan itulah Enrico memanggil beberapa Insinyur untuk mengaktualasasi rencananya, salah satunya adalah Corradino D’Ascanio yang merancang prototype pertama motor scooter yang diberi nama MP5.

D’Ascanio membuat rancangan yang simple, ekonomis, nyaman, dan juga elegan. D’Ascanio memimpikan sebuah revolusi kendaraan baru. Dengan mengambil gambaran dari tehnologi pesawat terbang. Dia membayangkan sebuah kendaraan yang dibangun dengan sebuah “Monocoque” atau Unibody Steel Chassis. Garpu depan seperti Ban mendarat sebuah pesawat yang mana mudah untuk penggantian ban. Hasilnya sebuah design yg terinspirasi dari pesawat yang yang sampai saat ini berbeda dengan kendaraan yang lain.

Maka pada 1945, konstruksi alternatif tersebut ditemukan. Awalnya memang sebuah konsep sepeda motor berkerangka besi dengan lekuk membulat bagai terowong. Mengejutkan, ternyata bagian staternya dirancang dengan menggunakan komponen bom dan rodanya diambil dari roda pesawat tempur. Guna mengoptimalkan bentuk dan keamanan penggunanya, pabrikan yang kala itu masih terbilang sebagai usaha ”kaki lima” merancang papan penutup kaki pada bagian depan. Proyek ini langsung dipimpin oleh Corradino d’Ascanio.

Saat itupun para pekerja sudah memberikan julukan “Paperiono” yang dalam bahasa Italia berarti Donald Duck. Ya tentunya karena bentuknya mirip dengan tokoh kartun walt Disney, yaitu Donald Duck. Corradino D’Ascanio yang sudah bekerja pada Piaggio sejak 1932.

D’Ascanio sebetulnya adalah seorang ahli di dunia pesawat terbang, pencipta protoype pertama helikopter modern. Dia tidak menyukai motor, yang saat itu adalah satu-satunya kendaraan roda dua pada waktu itu. Menurutnya motor terlalu besar dan tidak praktis, karena sulitnya mengganti ban dan kotor karena penggunaan rantai dan kurang nyaman dikendarai, terutama saat jalan becek.

Kemudian D’Ascanio ditugaskan oleh bosnya yang bernama Enrico untuk mendesign ulang MP5 supaya mempunyai bentuk lebih cantik dan cocok untuk di produksi secara masal. Karena itu dia mendesign kendaraan yang betul-betul beda, dengan menggunakan frame yang menyatu atau unibody, sebagai hasilnya keluarlah scooter dengan mesin 98 cc, tanpa menggunakan garpu depan tapi swing arm di bagian depan yang memungkinkan ban depan di ganti dengan mudah. Body unibody scooter terbuat dari metal, yang melindungi kaki pengemudi dengan posisi duduk seperti di kursi.

Pada bulan September 1945 D’Ascanio mengeluarkan MP6 dan akhirnya terus diperbaiki hingga April 1946. Saat itu sang boss Piaggio Enrico Piaggio begitu senang dengan prototypenya, ketika mendengarkan suara mesin dan bentuknya yang besar di belakang dan mengecil ditengah dia mengatakan  “Sembra una vespa!” Bentuknya mirip tawon!

Pada 22 April 1946, disain tersebut di patenkan. Sebuah motor dengan frame yang menyatu dan melindungi pengendara dan menutupi mesin. Penjualan pada awalnya tidak begitu baik, tapi akhirnya Piaggio memutuskan untuk fokus di scooter dan berhenti dari dunia penerbangan. Akhirnya produksi scooter juga dilanjutkan dengan produksi kendaraan yang sebetulnya untuk komersil seperti Ape (dikenal secara luas di Indonesia dengan Bajaj 3 roda).

Penerimaan dunia pada Vespa awalnya tidak begitu baik, sampai akhirnya pada 1947-1948 dengan Vespa 125, dunia mulai mengenal Vespa secara luas dan sukses secara komersil.

Pada Akhir 1949, telah di produksi 35000 unit dan dalam 10 tahun telah memproduksi 1 Juta unit dan pada pertengahan tahun 1950, Vespa bukan hanya sekedar Scooter tapi salah satu Icon besar orang Italia.
10 tahun setelah muncul yaitu tahun 1956, pabrik di Pontedera mencapai produksi ke sejuta. Hingga kini ada 17 juta lebih Vespa dalam 130 versi di seluruh dunia. Vespa telah diproduksi di German, Great Britain, Prancis, Belgia, Spanyol dan tentu di Italia. Selama tahun 1960-an dan 1970-an Vespa menjadi simbol dari revolusi gagasan pada waktu itu. Dan cerita terus berlanjut saat ini dengan model generasi baru Vespa, mempersembahkan Vespa ET2, Vespa ET4, Vespa Granturismo dan Vespa PX150. Vespa menjadi bintang dalam sejarah transportasi, design nya yang unik dan out of the box memberikan manfaat dan simbol keleluasaan, fashion dan kreativitas.

Keberhasilan vespa tak luput dari pengalaman sang D’Ascanio sebagai pembuat pesawat terbang. Meski tidak berpengalaman merancang kendaraan roda dua , tapi justru inilah yang menjadi kelebihan mereka. Studi yang dilakukan banyak berorientasi pada probleme solving terhadap masalah yang dihadapi para pemilik motor. Misalnya soal pergantian ban,kopling yang digerakkan kaki, disamping posisi mengemudi kurang nyaman, selain itu dari pengalaman di bidang aeronautika, juga didapatkan penemuan spektakuler lain, seperti sumbu roda yang mirip dengan roda pesawat terbang. 

Disektor struktur rangka, Vespa juga terbilang unggul dibidang teknologi yang diaplikasi motor kebanyakan. Bahkan hingga saat ini struktur tanpa rangka dipandang lebih unggul ketimbang rangka stell box konvensional dan tubular. Terlebih sasis monocoque yang dipakai semua varian Vespa sejak tahun 1946  yang telah banyak diaplikasi dimotor balap.

Tidak hanya disitu saja. Soal desain body, Vespa juga terhitung unggul dalam hal keamanan. Desain open body memungkin kaum wanita gampang mengendarainya tanpa harus mengkhawatirkan rok atau baju yang menyangkut gir atau dirantai. Bahkan ibu hamil pun dapat leluasa berkendara karena bidang terbuka yang luas.

Tak heran kalau kurun hingga waktu 1949 dilaporkan telah beredar 40.000 unit di jalanan Italia  dan beberapa Negara lain. Ditambah setelah mendapat Internationational license (ijin internasional). Enrico Piaggio memulai ekspansi ke Negara lain. Puncaknya terjadi pada tahun 1988 lebih dari 10 juta unit vespa terjual dan terus beranjak naik hingga mencapai 15 juta unit.

Hal tersebut sebuah fenomena yang sangat fantastis, mengingat vespa lahir dari puing-puing kehancuran Italia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar